Senin, 26 September 2011

BPD Siap Turunkan Suku Bunga KUR

JAKARTA. Permintaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) agar bank pembangunan daerah (BPD) menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 2% tak bertepuk sebelah tangan. Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Mulianto mengatakan, penurunan suku bunga KUR adalah hal yang wajar.

Sebab, sejak turunnya suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi 7% dan BI rate stabil 6,5% membuat biaya dana (cosi of fund) perbankan juga turun. "Sudah saatnya, bank kembali menghitung cost offund sehingga spread antara bunga kredit dan bunga deposito tidak terlalu tinggi," ujar Muhanto, Minggu (18/4)

Ia bilang, penurunan suku bunga KUR tidak akan memberatkan BPD, karena cost of fund bank-bank milik pemerintah daerah biasanya lebih rendah daripada bank-bank umum. "Bank umum cakupannya adalah nasional, sehingga cost of fund besar. Kalau BPD cakupannya daerah saja," tambah Muljanto yang juga Direktur Utama Bank Jawa Timur (BPD Jatim).

Nah, dengan adanya penurunan suku bunga ini, nantinya, suku bunga KUR di BPD untuk ritel akan menjadi 12%per tahun, turun dari 14%. Sedangkan bunga kredit mikro luruh dari 22% menjadi 20%. Saat ini, ada 13 BPD yang ikut dalam penyaluran KUR. Target penyaluran KUR BPD tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Rinciannya, Bank Jatim Rp 1 triliun, Bank Jabar Banten Rp 4G0 miliar, Bank Jateng Rp 250 miliar, Bank DKI Rp 50 miliar, Bank Kalbar Rp 50 miliar, Bank Papua Rp 25 miliar, Bank Kalsel Rp25 miliar, Bank Kalteng Rp 25 miliar, Bank Sulut Rp 25 miliar, Bank Nagari Rp 25 miliar, Bank DIY Rp 25 miliar, dan Bank Maluku Rp 15 miliar.

Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi

Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari mengatakan, pihaknya meminta menurunkan suku bunga KUR karena BPD sudah menguasai lapangan. Sehingga BPD dianggap lebih efektif dan mampu menekan biaya operasional.

Permintaan penurunan suku buriga KUR tersebut juga berkaitan dengan makin baiknya likuditas BPD di Indonesia. Hal ini terlihat dari melimpahnya dana pihak ketiga (DPK). Per Februari 2009 DPK BPD sebesar Rp 164,54 triliun. Tahun DPK BPD ditargetkan tumbuh 20%-22%.

Sumber : Harian Kontan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar