Senin, 26 September 2011

BPD Belum Jadikan IPO Sumber Pendanaan


Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Winny Erwindia, mengungkapkan, hingga 2012 belum ada Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang tertarik untuk melepaskan saham ke publik atau initial public offering (IPO). Sebab, katanya, pemerintah daerah (pemda) selaku pemilik masih komitmen memberikan suntikan modal.
"Untuk IPO, diperlukan corporate action. Padahal, masih banyak BPD yang belum mampu untuk melakukan itu. Namun, bukan berarti bank-bank daerah ini tidak ada rencana untuk melepas saham ke publik. Hanya saja untuk saat ini, memang belum ada. Masing-masing BPD masih fokus untuk mengembangkan produk yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujar Winny kepada MedanBisnis, di sela-sela Malam Galadinner Porseni IX BPD-SI, di Gedung Bank Sumut, Sabtu (24/9) malam.

Menurut Winny, persiapan IPO juga terganjal dari sumber daya manusia (SDM) BPD yang masih rendah. Padahal, SDM yang andal dan memenuhi kriteria pasar yang semakin bersaing sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja.

"Karena itu sangat berpengaruh pada harga saham di pasar. Tentu SDM harus lebih berkualitas dan mampu menghadapi pasar yang keras. Jadi tidak boleh main-main dan asal comot," ucapnya.
Ditambahkannya, hingga kini, dari 26 BPD yang ada di Indonesia hanya satu yang sudah IPO yakni Bank Jabar Banten (BJB).

Begitupun, ungkap Winny, masing-masing BPD terus berbenah untuk mengejar target termasuk IPO. "Salah satu yang dilakukan adalah menjual obligasi. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan modal untuk IPO. Karena BPD pun harus punya target dan tidak boleh terlena dengan sokongan modal dari pemda. BPD seharusnya bisa menjadi pionir untuk meningkatkan PAD, jadi bukan terus-menerus beban Pemda. Karena kalau tidak punya target, tentu akan jalan di tempat. Itu tidak bagus untuk perkembangan perbankan yang notabene sebagai lembaga keuangan," ungkapnya.

Menurutnya, jika BPD bisa terus berkembang dan tidak kalah bersaing dengan bank-bank umum maupun bank-bank asing, tentu akan bisa menjadi pilihan pertama bagi masyarakat atau pun pengusaha, termasuk eksportir dan importir.

BPD saat ini juga sedang mengejar target untuk menjadi BPD Regional Champion. Dikatakan Winny, untuk menjadi BPD Regional Champion yang ditargetkan tahun 2014, BPD harus memenuhi tiga kriteria yakni SDM dan permodalan serta pelayanan.

"Kriteria yang paling utama adalah BPD harus bisa sebagai agen pembangunan. Karena BPD ini milik pemda, jadi harus tetap berpegang pada komitmen untuk membangun daerah masing-masing," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar