Model Kerja Sama Bank Lagi Dibahas di Kebon Sirih
Minggu, 06 November 2011 , 08:13:00 WIB
Minggu, 06 November 2011 , 08:13:00 WIB
RMOL.Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) masih menunggu kepastian Bank Indonesia (BI) dalam pembentukan bank induk atau Bank Apex di setiap provinsi. Selain memberi kemudahan akses dalam layanan kredit murah, bank induk BPR bisa dijadikan jasa pelayanan sistem pembayaran bagi masyarakat kecil.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengatakan, keberadaan bank induk sangat penting bagi BPR untuk mendukung daya saing BPR di industri perbankan. Keberadaan bank ini juga bisa memberikan kemudahaan bagi masyarakat untuk mengakses dana murah dalam bentuk kredit.
“Sampai saat ini BI belum memberikan sinyal tentang keberadaan bank induk BPR. Tujuan bank induk ini tidak lain untuk mempermudah akses dana murah bagi masyarakat dalam bentuk kredit,” ungkap Joko kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (3/10).
Joko menjelaskan, ada beberapa fungsi utama keberadaan bank induk bagi BPR. Diantaranya, sebagai institusi pengelola dana, linkage program penyaluran kredit, bantuan teknis dalam pengembangan teknologi, Sekain itu, Bank Induk bisa jadipelatihan dan jasa pelayanan sistem pembayaran serta memberikan fasilitasuntuk mencarai dana murah alternatif.
“Kami berharap BI bisa segera membantu dan mendukung keberadaan bank induk. Karena saat ini, baru lima provinsi yang menjalin kerjasama dengan BPR dalam bank induk, seperti Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Harapannya, seluruh wilayah bisa ter-cover. Minimal satu provinsi ada satu bank umum yang menjadi Bank APEX,” harap Joko.
Nah untuk mencapai tujuan tersebut, beber Joko, pihak Kebon Sirih--sebutan untuk BI--- bersama-sama dengan Perbarindo, Bank Umum, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah merampungkan generik model pembentukan bank induk. Melalui generik model tersebut, diharapkan impian berdirinya bank induk bagi BPR di setiap provinsi bisa terwujud.
“Generik model itu nantinya untuk mengatur fungsi dan tujuan Bank Apex. Selain itu, juga mengatur tata cara ketika bank umum tersebut ingin menjadi Bank Apex bagi BPR,” terangnya.
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny Erwindia menambahkan, untuk menjadi bank induk, BPR perlu melakukan investasi yang cukup besart. Investasi tersebut dapat diperhitungkan sebagai bagian dari biaya dalam penyaluran kredit.
Namun Winny yakin, dengan melakukan sejumlah efisiensi, beberapa BPD bisa berperan menjadi Bank Apex. Buktinya, saat ini BPD Jatim sukses menjadi bank induk bagi ratusan BPR. [Harian Rakyat Merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar