27 Oct 2011
Magnet untuk menabung kini bukan semata bunga.Tawaran sejumlah hadiah dan nilai tambah pun membuat bank panen nasabah.
Amalia Susanti
ERAKAN Ayo ke Bank, yang dicanangkan pemerintah pada 2008, kini memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Upaya itu memang bukan sekadar gerakan tanpa strategi yang ndak jelas.
Lebih dari itu, gerakan tersebut diterjemahkan perbankan sebagai upaya total memberi pemanis pada produk perbankan agar masyarakat berduyun-duyun datang ke bank.
Salah satu produk perbankan yang tidak luput . dari garapan total para bankir itu ialah tabungan. PT Bank Bukopin Tbk, misalnya, memberi pemanis produk tabungannya dengan hadiah mobil mewah.
Dalam siaran persnya awal Agustus lalu, Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan pihaknya terus berupaya meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) untuk meningkatkan rasio current account dan saving account (CASA) atau sumber dana murah.
"Hingga semester pertama tahun ini pertumbuhan DPK kami tumbuh stabil dengan tren positif di kisaran 17% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kami proyeksikan pada akhir tahun bisa mencapai 25, -30, sesuai target," ujarnya. Langkah yang sama juga dilakukan Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDS1) yang berjumlah 2b bank melalui produk andalannya, Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda). Setiap nasabah tabungan Simpeda BPD dapat menikmati program customer reward* Panen Rejeki BPD yang digelar secara nasional dan lokal di BPDS1. Caranya mudah, yakni membuka tabungan Simpeda dengan saldo minimal Rp50 ribu saja. Untuk tingkat nasional, penarikan undiandilakukan dua kali dalam setahun, secara bergiliran di BPDS1. Tidak tanggung-tanggung, total hadiah yang diundi mencapai Rp6 miliar per tahun yang disediakan untuk 584 pemenang. Di ringkat lokal, BPD menggelar undian yang sama dengan hadiah beragam, seperti mobil mewah dan uang tunai.
Tahun ini Panen Rejeki BPD diselenggarakan di BPD Jambi pada 14 Oktober lalu. Nasabah Bank Jatim Cabang Kediri berhasil memenangi hadiah utama Rp500 juta. Menurut rencana, calon tuan rumah untuk undian nasional tabungan Simpeda pada April 2012 ialah Bank Sulteng.
Langkah tersebut bukan sekadar aksi korporasi. Strategi tersebut bermakna lebih, yakni untuk terus mendekatkan diri dengan nasabah serta mengapresiasi nasabah-nasabah yang loyal di daerah.
Terbukti, |umlah penabung Simpeda terus bertambah sejak diluncurkan pada April 1990. Data pembukuan Komite Pelaksana Undian (KPU) Simpeda menunjukkan, saat ini jumlah penabung telah mencapai 5.150.758. Angka tersebut tumbuh sebesar 20, bila dibandingkan dengan 2009.
Tumbuh positil
Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) yang dikutip dari situs BI, di Jakarta, menyebutkan dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan positif pada Juli 2011 sebesar Rp2.464 triliun atau tumbuh ls, V, (yoy). Pertumbuhan itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 16,3% (yoy).
Berdasarkan data Laporan Harian Bank Umum (LHBU), perkembangan DPK pada Agustus 2011 diindikasikan meningkat 20,2% (yoy), ditopang oleh giro, tabungan, dan deposito yang meningkat masing-masing sebesar 14,4,, 26,5 I dan 19% (yoy).
Jika melihat sejumlah catatan lembaga keuangan tersebut, jelas produk tabungan tidak semata menawarkan bunga untuk menarik nasabah. Namun yang harus tetap dijaga ialah perbankan jangan terjebak dalam aksi jorjoran memberi hadiah.
Pasalnya, meski namanya dana murah, bila perbankan mengeluarkan ongkos yang besar untuk memperbesar porsi dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro dalam portofolio DPK, alhasil biaya pendanaan tetap besar. (Sad/S-6)amalias@mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar