Selasa, 15 November 2011

Bank DKI Perkuat Jaringan di Tangerang


Banten – Dalam rangka meningkatkan ekspansi bisnis ke luar Jakarta, Bank DKI membuka dan mengoperasikan Kantor Cabang Tangerang yang berada di Business Park Tangerang City Blok B No. 12 Jl. Perintis Kemerdakaan 1 Kelurahan Babakan, Tangerang yang berada di segitiga emas Tangerang.
Dalam acara soft launching kantor Cabang tersebut, Eko Budiwiyono Direktur Utama Bank DKI menyampaikan potensi bisnis di wilayah Kota Tangerang sangat besar. Dengan luas sekitar 164,55 km2 terbagi menjadi 14 kecamatan yang terdiri dari 104 kelurahan, Tangerang merupakan pusat manufaktur dan industri dengan lebih dari 670 perusahaan industri skala besar dan sedang dengan jumlah tenaga kerja sekitar 182 ribu jiwa.
Dengan letak strategis, serta kemudahan sarana dan akses transportasi menuju Jakarta kian menjadikan Jakarta sebagai salah satu daerah penyeimbang DKI Jakarta dimana banyak penduduk yang bekerja di Jakarta namun tinggal di Tangerang. Pertumbuhan penduduk terus meningkat per tahun dengan jumlah penduduk pertahun 2010 menurut catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang sudah mencapai 1,8 juta jiwa.

Photobucket


Eko Budiwiyono mengatakan, banyaknya kota satelit kelas menengah dan kelas atas yang sedang dan telah dikembangkan di Tangerang lengkap dengan pusat perbelanjaan, pemukiman, sentra pendidikan dan Industri serta adanya pengembangan sistem jalan tol untuk akomodasi arus lalu lintas semakin banyak ke dan dari Tangerang merupakan alasan Bank DKI mengembangkan jaringan ke Tangerang dengan cara mendekati kawasan perumahan dan sentra bisnis yang potensial atau prospektif.
Segmen pendidikan dengan 320 ribu siswa dan 14 ribu tenaga pengajar akan menjadi pasar yang potensial untuk penetrasi produk dana seperti tabungan simpeda, tabungan Monas dan TabunganKu, serta produk kredit Multi Guna.
Sedangkan untuk segmen industri akan menjadi basis pemasaran produk seperti Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja maupun kredit untuk segmen UMKM seperti KUMK Monas dan Kredit Usaha Rakyat. Nasabah Bank DKI pun dapat menggunakan ATM Bank DKI di jaringan ATM Prima dan Debit Prima. Untuk layanan pengiriman uang, masyarakat dapat menggunakan BPD Net Online dan Western Union.
Ke depannya, Bank DKI dalam master plan saat ini sedang mempersiapkan perluasan jaringan di luar wilayah DKI Jakarta sebanyak 50 kantor layanan Bank DKI di beberapa kota besar di Indonesia. 
(rindy) - Neraca

Selasa, 08 November 2011

Cetak Biru Bancassurance BPDSI

















Bank Induk BPR Tawarkan Kemudahan Akses Kredit

Model Kerja Sama Bank Lagi Dibahas di Kebon Sirih
Minggu, 06 November 2011 , 08:13:00 WIB
RMOL.Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) masih menunggu kepastian Bank Indonesia (BI) dalam pembentukan bank induk atau Bank Apex di setiap provinsi. Selain memberi kemudahan akses dalam layanan kredit murah, bank induk BPR bisa dijadikan jasa pelayanan sistem pembayaran bagi masyarakat kecil.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengatakan, keberadaan bank induk sangat penting bagi BPR untuk mendukung daya saing BPR di industri per­bankan. Keberadaan bank ini juga bisa memberikan kemudahaan bagi masyarakat untuk mengakses dana murah dalam bentuk kredit.
“Sampai saat ini BI belum memberikan sinyal tentang ke­be­radaan bank induk BPR. Tu­juan bank induk ini  tidak lain untuk mempermudah akses dana murah bagi masyarakat dalam bentuk kredit,” ungkap Joko kepada Rak­yat Merdeka di Ja­karta, Ka­mis (3/10).
Joko menjelaskan, ada bebe­rapa fungsi utama keberadaan bank induk bagi BPR. Dian­taranya, sebagai institusi pe­ngelola dana, linkage program penya­luran kredit,  bantuan teknis dalam pengembangan tek­nologi, Sekain itu, Bank Induk bisa jadipelatihan dan jasa pelayanan sistem pembayaran serta mem­berikan fasilitasuntuk mencarai dana murah alternatif.
“Kami berharap BI bisa segera membantu dan mendukung ke­beradaan bank induk. Karena saat ini, baru lima provinsi yang men­jalin kerjasama dengan BPR dalam bank induk, seperti Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Harapan­nya, seluruh wilayah bisa ter-cover. Minimal satu provinsi ada satu bank umum yang menjadi Bank APEX,” harap Joko.
Nah untuk mencapai tujuan tersebut, beber Joko, pihak Ke­bon Sirih--sebutan untuk BI--- bersama-sama dengan Per­ba­rindo, Bank Umum, dan Bank Pem­bangunan Daerah (BPD) telah merampungkan generik model pembentukan bank induk. Melalui generik model tersebut, diharapkan impian berdirinya bank induk bagi BPR di setiap provinsi bisa terwujud.
“Generik model itu nantinya untuk mengatur fungsi dan tujuan Bank Apex. Selain itu, juga me­ngatur tata cara ketika bank umum tersebut ingin menjadi Bank Apex bagi BPR,” terangnya.  
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny Erwindia menambahkan, untuk menjadi bank induk, BPR perlu melakukan investasi yang cukup besart. Investasi tersebut dapat diperhitungkan sebagai bagian dari biaya dalam pe­nyaluran kredit.
Namun Winny yakin, dengan melakukan sejumlah efisiensi, beberapa BPD bisa berperan menjadi Bank Apex. Buktinya, saat ini BPD Jatim sukses men­jadi bank induk bagi ratusan BPR. [Harian Rakyat Merdeka]

地方建设银行全天上网运作


地方建设银行全天上网运作,让全国客户,从最西部的亚齐省到最东部的巴布阿省 方便于进行交 易。图为地方建设银行协会(Asbanda)总主席Winny Erwindia(左一)、 雅京特区银行(Bank DKI)总经理Eko Budiwiyono(中)、Asbanda秘书长Mulyanto(右 )在宣传这一工作网领。

Incoming search terms:

  • winny erwindia

Penghasilan BPD Melalui Bancassurance Bisa Capai Rp 2,7 T

Tribunnews.com - Jumat, 4 November 2011 08:36 WIB
Share
Email
Print
  + Text 
Penghasilan  BPD Melalui Bancassurance Bisa Capai Rp 2,7 T
TRIBUNNEWS.COM/BUDI PRASETYO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi pangsa pasar 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk Bancassurance dengan potensi 22.5 juta nasabah dengan asumsi Average Premi Rp 1.2 juta, akan memberikan konstribusi Premi Rp 27.000.000.000.000,-. Apabila Fee Based 10 % maka minimal menghasilkan Fee Based Income bisa mencapai Rp. 2.7 Triliun,
Hal ini diutarakan Vice President Alternative Distribution PT. BNI Life Insurance yang juga Senior Business Development dan Consultant. AB. Daniel Tan dalam kesempatan BLUE PRINT Bancassurance for 26 BPD in Indonesia dengan tema We Love Indonesia.i yang diselenggarakan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) selama dua hari dan berakhir Jumat ( 4/11/2011)
“Ini bukanlah mustahil dengan hadirnya Blue Print yang memiliki Concept & Plan yang luar biasa sebagai terobosan yang diyakinkan pasti mampu mencapai tujuan yang saling menguntungan untuk 5 tahun kedepan,” ungkap AB. Daniel Tan,
Bancassurance merupakan produk dan jasa yang dapat memberikan peningkatan fee based income kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang berdampak sangat signifikan pada profesionalisme insan BPD yang berorientasi pada perubahan budaya dan peningkatan layanan produk jasa perbankan dengan lebih baik.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Asbanda, Winny Erwindia mengutarakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) saat ini masih memiliki kekurangan dalam hal variasi dan inovasi produk. Oleh karenanya, perluasan kerjasama pemasaran produk asuransi melalui jaringan Bank Daerah diyakini dapat mendorong inovasi BPD seluruh Indonesia dalam menghadirkan variasi produk sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakatnya.
Lebih jauh Winny menegaskan pihaknya akan masuk ke jiwa dulu mengingat kebutuhan masyarakat terhadap produk asuransi jiwa sangat tinggi. Asbanda sangat optimistis dengan adanya sinergi antaraBPD seluruh Indonesia dengan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang ada dapat mendorong pengembangan dan pertumbuhan bisnis BPD di seluruh Indonesia.
“Kami di Asbandakini tengah menyiapkan kerja sama bancassurancedengan perusahaan asuransi jiwa dengan pertimbangan kebutuhannya sangat besar. Kami juga akan mengemas paketnya BPD bersama, asuransinya juga bersama. Jadi tidak satu BPD satu asuransi, atau satu asuransi beberapa BPD. Mereka kemas, kita juga jadi lebih efisien,” jelas Winny Erwindia
Vice President Alternative Distribution PT. BNI Life, AB. Daniel Tan mengungkapkan Blur Print Bancassurance for 26 BPD in Indonesia yang dilakukan pihak Asbanda merupakan sebuah terobosan dalam melakukan penetrasi dan diversifikas pangsa Bank dan Asuransi, sekaligus merupakan prinsip kerjasama jangka menengah panjang yang saling menguntungkan agar mampu bersaing dalam Era Globalisasi saat ini.
AB. Daniel Tan pada kesempatan yang sama memaparkan , dengan atau tanpa 26 BPD memasuki Bancassurance, maka 44 Asuransi Jiwa dan 85 Asuransi Umum harus bersaing ketat untuk terus maju & tumbuh menuju Aset 800 Triliun untuk 5 Tahun kedepan dengan memiliki 1.000.000 Agent. Sejalan dengan kemajuan 26 BPD di Indonesia, menguasai 30 % Pangsa Pasar Regional (Propinsi), Keunggulan Senior (40 – 50 Tahun), memiliki Captive Maket dan potensi Non Captive Market, kedekatan dan dukungan Pemerintahan Daerah, saatnya memasuki Bancassuranceagar jangan sampai Pangsa Pasar keburu direbut oleh Bank dan Asuransi lainnya.

Penulis: Budi Prasetyo  |  Editor: Budi Prasetyo
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Cetak Biru Bancassurance BPDSI

 cetak biru bpd
JAKARTA, 3/11- CETAK BIRU BPD. Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny Erwindia berbincang dengan (dari kika): Chief Bancassurance Officer PT Avrist Insurance Norman Telelepta, Chairman Dewan Asuransi Indonesia, Kornelius Simanjuntak dan VP Alternated Distribution BNI Life AB Daniel Tan, disela seminar dan workshop Blue Print Bancassurance for 26 BPD in Indonesia, di Jakarta, Kamis (3/11). Seminar dan workshop tersebut diselenggarakan untuk kordinasi kerjasama bancassurance antar bank pembangunan daerah, serta asuransi jiwa dan asuransi umum dengan model bisnis yang disepakati bersama. FOTO ANTARA/Audy Alwi/ama/113
3/11/2011 16:55
65 x dilihat  0 komentar  0 penilai
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • Nilai
  • Komentar
  • Facebook
  • Digg
  • Technorati
  • del.icio.us
  • Slashdot
  • DZone
  • StumbleUpon
Kunjungi versi mobile-nya di http://m.antarafoto.com dari ponsel Anda.

Bank DKI Masuk Jaringan ATM Prima

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank DKI menjalin kerja sama strategis dengan PT Rintis Sejahtera untuk mengembangkan layanan anjungan tunai mandiri (ATM) dan Western Union untuk mengembangkan layanan pengiriman uang. Peluncuran fitur produk dan pengembangan jaringan layanan Bank DKI itu dilaksanakan di Jakarta, Rabu (2/11/2011).
Dalam acara itu, hadir Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, Direktur Utama PT Rintis Sejahtera Iwan Setiawan, Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara Raharjo Arjosiswoyo, dan Wali Kota Jakarta Utama Bambang Sugiyono. Melalui sinergi dengan PT Rintis Sejahtera, Bank DKI telah tergabung dalam jaringan ATM Prima, kata Eko.
Sebelumnya, Bank DKI telah tergabung dalam jaringan ATM Bersama. Dengan demikian, nasabah Bank DKI dapat bertransaksi di ATM bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama.
Iwan Setiawan menambahkan, saat ini jaringan ATM Prima beranggotakan 43 bank yang terhubung melalui lebih dari 22.000 mesin ATM serta 112.000 mesin electronic data capture (EDC).
Selain itu, Bank DKI juga melengkapi layanan pengiriman uang melalui BPD Net Online bekerja sama dengan Western Union.

Memenangkan Persaingan Lewat Kerja Sama Strategis

Persaingan industri perbankan di ibukota Jakarta sangat ketat. Hal itu tampaknya disadari betul oleh manajemen Bank DKI. Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta ini tidak hanya bersaing dengan bank-bank umum besar, tapi juga dengan BPD lain. “Citra bahwa sekitar 70 persen perputaran uang ada di Jakarta, membuat BPD-BPD lain berbondongbondong melakukan ekspansi ke Jakarta untuk ikut menyicipi ceruk peluang pasar yang ada,” ungkap Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono di Jakarta, pekan lalu.

Karena itulah Bank DKI melakukan sejumlah kiat untuk memenangkan persaingan tersebut. “Untuk mencapai pertumbuhan kinerja berkelanjutan di tengah-tengah persaingan, Bank DKI terus berupaya melakukan peningkatan jaringan layanan diiringi pengembangan produk dengan inovasi dan variasi sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.

Dalam memenangkan persaingan, Bank DKI memiliki arah yang jelas dan terukur, yaitu menjadi The Great Company & Center of Excellence. Center of Excellence yang dilakukan Bank DKI, antara lain services.

Untuk itu, mereka melakukan kerja sama strategis dengan bergabung ke dalam jaringan kartu debit dan ATM Prima guna meningkatkan fitur pelayanan dan perluasan jaringan, di samping layanan ATM Bersama yang terlebih dahulu dimiliki Bank DKI.

Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo menambahkan, me lalui kerja sama tersebut, kini kartu ATM Bank DKI dapat dipergunakan di lebih dari 32 ribu ATM Prima/ATM BCA dan 12 ribu ATM Ber sama di seluruh Indonesia. “Ini sa lah satu bentuk layanan Bank DKI kepada para nasabah,” kata Mulyatno.

Selain itu, Bank DKI yang sebelumnya subagen Western Union kini telah naik kelas menjadi agen Western Union untuk jasa dan layanan pengiriman uang melalui BPD Net Online. “Untuk layanan perbankan syariah, Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah (UUS)-nya meluncurkan Pembiayaan Talangan Haji dan Umrah. Kami yakin peluang pasarnya sangat menjanjikan, antara lain para karyawan Pemprov DKI,” tutur Eko.

Peningkatan layanan melalui perluasan jaringan menjadi salah satu fokus utama bank ini. Awal November 2011, Bank DKI meresmikan dua kantor cabang pembantu (KCP), yakni KCP Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan KCP Pondok Gede. Bank ini juga mengoperasikan lima kantor kas kecamatan (KKC), yakni Kembangan, Tanjung Priok, Ciracas, Pulo Gadung, dan Setiabudi. Total jaringan Bank DKI saat ini mencapai 182 outlet. “Kini Bank DKI sudah hadir di seluruh kecamatan di DKI Jakarta,” papar Eko.

Tak mau hanya menjadi jago kandang, ke depan, pihaknya akan terus memperluas jaringan di luar wilayah Jakarta. Untuk tujuan ini, Bank DKI sedang mempersiapkan pembukaan 50 kantor layanan, antara lain di beberapa kota besar di Indonesia. Ekspansi ke luar Jakarta akan diawali dengan pembukaan kantor cabang (KC) Tangerang yang rencananya dilakukan 15 November nanti.

Bank DKI didirikan 11 April 1961. Di usianya yang ke-50 tahun, bank ini terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu BPD yang terus tumbuh dan berkembang. Data per 30 Oktober 2011, jumlah asetnya mencapai Rp 19,4 triliun, sedangkan laba sebelum pajak Rp 340 miliar. “Kami mematok target aset Rp 20 triliun dan laba Rp 500 miliar tahun ini,” tegas Eko Budiwiyono. ed: khoirul azwar

Asbanda Lakukan Promosi Bersama BPDNet Online

Tribunnews.com - Minggu, 6 November 2011 08:55 WIB
Share
Email
Print
  + Text 
Asbanda Lakukan Promosi Bersama BPDNet Online
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) berkomitmen untuk melakukan promosi bersama BPD Net online yang telah diluncurkan pertama kali 18 Mei tahun 2007.
Pada tahap awal peserta BPD Net online menurut Ketua Umum Asbanda, Winny Erwinda usai meresmikan promosi bersama BPD Net online yang ditandai dengan pagelaran ketoprak Tradisi Adhi Budaya, Jumat malam )4/11/2011) , diikuti oleh 13 BPD, kemudian tahun 2008 bertambah menjadi 19 BPD.
Kini kata Winny peserta BPD Net online menjadi 22 BPD yang dilengkapi dengan fitur penyetoran dan penarikan melalui teller antar BPD hingga Rp 100 Juta.
Diutarakan Winny, kegiatan bersama BPD Net online yang diiringi dengan pengembangan fitur serta meningkatkan tenaga SDM, inovasi produk dan pelayanan yang terus menerus merupakan kunci yang diharapkan mampu mensejajarkan BPD dengan bank-bank besar lainnya.
Dengan tema Satu Akses Satu Indonesia dalam pencanangan promosi bersama BPD Net online ini diakui Winny , merupkan upaya menyatukan nusantara dengan menghadirkan solusi kenyamanan da kemudahan bertransaksi perbankan real time dari Aceh hingga Papua.

Penulis: Budi Prasetyo  |  Editor: Budi Prasetyo
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com